Prolog: Pengenalan Karakter dalam Cerita

Cerita ini memiliki latar di sebuah sekolah berbasis boarding school, yaitu sekolah yang menyediakan asrama juga kepada murid-muridnya dan mewajibkan muridnya untuk tinggal di asrama selama mereka melakukan proses belajar dan mengajar.

Kami menggunakan sudut pandang orang pertama agar pembaca bisa memahami bagaimana karakter dan pola pikir mereka dalam melihat dunia.

Beberapa karakter yang akan kalian lihat adalah:

Karma

Salah satu guru sekolah yang dianggap aneh oleh muridnya, maupun oleh teman sejawatnya. Memiliki pandangan tentang dunia yang sama sekali berbeda dengan kebanyakan orang, dan meskipun dia terkesan bodoh amat dengan kehidupannya, dia memiliki keinginan untuk bisa membantu muridnya dengan harga apa pun.

Intan

Seorang murid kelas 8 yang misterius. Kalian tidak akan menemukan sudut pandang Intan dalam cerita kali ini karena dia adalah murid yang sangat misterius (dan penulis sendiri sebenarnya tidak mengetahui apa-apa dan tidak berani menebak tentang apa yang dirasakan oleh Intan)

Rei

Murid kelas 9. Tampan, cuek dan sebenarnya penuh percaya diri meskipun dia tidak mau menarik perhatian dari guru maupun teman sekelasnya. Hobinya adalah main game, tetapi mungkin saja dia terpaksa mencari hobi yang lain karena di sekolah boarding school tidak bisa bermain ponsel.

Alice

Siswi kelas 8. Cantik, tetapi tidak terlalu anggun. Pengagum rahasia dari Rei, meskipun sepertinya itu sudah tidak menjadi rahasia karena dia terlalu cerewet dan menceritakan kekagumannya tersebut kepada hampir seluruh teman sekelasnya. Cukup pandai dalam masalah pelajaran, meskipun kurang memiliki inisiatif untuk memahami pelajaran.

Dita

Siswi kelas 12, murid favorit dari Karma. Cantik, jenius, ramah, meskipun terkadang sikapnya kurang bisa diprediksi karena tergantung dengan mood yang sedang dia rasakan. Meskipun murid favoritnya, terkadang dia juga bisa membuat Karma merasa sangat jengkel.

Romi

Siswa kelas 12. Sikap dan ucapannya sangat random sehingga membuat banyak orang menjadi jengkel dengannya. Suka menonton anime sehingga menjadi terinspirasi untuk membangun harem di tempatnya sendiri.

Jasmine

Siswi kelas 8. Cantik, pendiam, tetapi memiliki mulut yang pedas. Saking pedasnya para cowok pun kelabakan dengan ucapannya sehingga lebih memilih untuk menjauh. Meskipun dia terlihat kuat di luar, tetapi tampaknya dia memiliki kepribadian yang lembut di dalam.

Mentari

Siswi kelas 8. Pemalu, tetapi ceplas-ceplos ketika berbicara. Lebih sering diam dan tersenyum malu-malu ketika sedang berbicara, tetapi saat sudah berbicara apa pun yang dia rasakan akan segera keluar secara acak. Perlu waktu yang cukup lama untuk memahami apa yang dia bicarakan.

Lucky

Siswa kelas 9. Selalu bersemangat meskipun pada akhirnya kebanyakan tumbang karena terlalu capek. Lucu dan selalu bertingkah seperti apa yang dia pikirkan.

Rachel

Siswi kelas 12. Cerewet dan juga terlalu banyak berbicara. Dia akan mengatakan apa pun yang dia pikirkan tanpa bisa menyembunyikan sesuatu sedikit pun. Sangat tidak cocok untuk dijadikan teman curhat karena dia selalu terobsesi untuk melakukan hakim sendiri terhadap masalah temannya.

Rose

Siswi kelas 8. Pendiam, pemalu, meskipun sebenarnya dia masih memiliki jiwa anak kecil yang selalu ingin tahu di dalam hatinya. Mungkin saja dia takut untuk dimarahi sehingga dia lebih memilih untuk diam daripada harus dimarahi.

Maria

Siswi kelas 11. Seorang orator, bicaranya blak-blakan dan bisa menyampaikan pendapatnya dengan baik. Sering kali dikritik karena kebiasaannya yang kurang sopan dan nada bicaranya yang terlalu tinggi.

Zack

Siswa kelas 11. Penggila teknologi, untung saja di asrama boleh membawa laptop sehingga dia tidak mati kebosanan mencari hiburan lain selain di asrama.